Upaya pencegahan kanker dapat dilaksanakan dengan memberikan pengetahuan dan berbagai informasi kepada masyarakat, khususnya perempuan. Terutama mengenai pentingnya deteksi dini kanker payudara.
Hal itu disampaikan Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Sumatera Utara (Sumut) Dessy Hassanudin pada Seminar Ilmiah Kanker Payudara di Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Medan, Jalan Rumah Sakit Haji Nomor 47, Kabupaten Deliserdang, Selasa (19/12). “Deteksi dini sangat penting untuk pencegahan kanker,” ujarnya.
Dessy mengatakan, dalam penanganan kanker, petugas kesehatan seperti dokter, perawat, dan petugas medis juga harus memiliki pengetahuan yang baik, sehingga dapat memberikan pelayanan dan perawatan yang maksimal.
“Saya sangat mengapresiasi seminar yang dilaksanakan pada hari ini. Kegiatan-kegiatan seperti ini merupakan salah satu upaya untuk menyelamatkan para perempuan Indonesia, khususnya para ibu dari risiko kanker payudara,” ujarnya.
Dessy menyebutkan, seminar kesehatan seperti ini juga dapat memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan sebuah keluarga, yang merupakan tujuan dari PKK. Seminar ini membuat para perempuan paham tentang kanker payudara. Karena penyakit kanker itu bisa diakibatkan dari pola hidup dan pola makan yang tidak sehat.
Seperti diketahui, bahwa penderita kanker di Sumut sebanyak 3.206 orang. Kanker payudara merupakan yang terbanyak, yakni sebesar 393 orang. Disusul leukimia 313 orang, kanker paru 293 orang, kanker kelenjar getah bening 238 orang dan lainnya.
Sementara Direktur RSU Haji Medan Rehulina Ginting mengatakan, tujuan dari seminar kesehatan ini untuk memperdalam ilmu dan saling bertukar informasi, terutama tentang kanker. Menurutnya, Kanker menempati urutan pertama penyumbang kematian, termasuk kanker payudara.
“Saat ini penyakit kanker payudara bukan hanya dialami oleh perempuan tapi juga laki-laki. Hal itu sudah terjadi di luar negeri. Pengaruhnya dari pola makanan,” ujarnya.
Kanker payudara, katanya, erat kaitannya dengan ibu. Pada perempuan, sel kanker pada payudara wanita lebih cepat berkembang ketimbang pada laki-laki. Maka itu, perempuan lebih rentan terkena kanker payudara.
“Kita sangat mengharapkan semuanya menyadari kalau kanker ini sangat dekat dengan kita. Pada dasarnya kita malu untuk memeriksakan kanker sejak dini. Padahal kanker yang dideteksi lebih cepat, maka semakin cepat pula cara penanganannya. Kanker ini sangat cepat menyebarnya, apalagi dibarengi stress,” terang Rehulina Ginting.
Usai membuka seminar kesehatan, Pj Ketua TP PKK Sumut juga meninjau ruangan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA), ruangan mamografi, pembangunan ruang rawat inap atau tower 1 yang baru selesai dibangun.
Di ruangan Mamografi, Dessy sempat berdialog dengan salah seorang ibu yang hendak memeriksakan diri tentang kanker. Mamografi adalah proses pemeriksaan payudara menggunakan sinar-X berenergi rendah.
Acara tersebut dihadiri Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Sumut Dian Arief Trinugroho, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Manna Wasalwa, Yayasan Lembaga Kanker Indonesia, dan peserta yang terdiri dari tenaga kesehatan.(red/rls)