PUSARAN.CO – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Sumut Nawal Lubis mengajak masyarakat tidak lagi membuang dan membakar sampah. Hal tersebut untuk menjaga kelestarian lingkungan, dan limbah sampah rumah tangga juga bisa didaur ulang hingga bernilai ekonomi.
Hal tersebut disampaikan Nawal Lubis saat meresmikan operasional Bank Sampah Induk Rumah Hijau di Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Sumut, Jalan Sisingamangaraja Nomor 14 Medan, Rabu (10/8).
“Kita edukasi masyarakat untuk menjaga lingkungan, mereka tidak lagi membuang sampah dan membakar sampah, tetapi limbah anorganik rumah tangga seperti bekas botol air mineral, kertas koran dan produk plastik yang tidak terpakai bisa bernilai ekonomis. Kita sosialisasikan, kita sampaikan kepada ibu pengajian, ibu-ibu arisan, edukasi mereka, sampah di sekitar kita bisa menjadi manfaat, yang penting mau dan tidak malas memilahnya,” kata Nawal Lubis.
Nawal Lubis mengatakan, dengan kesadaran masyarakat untuk mulai memilah, mendaur-ulang, dan memanfaatkan sampah akan menciptakan lingkungan yang bersih, aman dan nyaman. Juga diharapkan pengelolaan sampah berwawasan lingkungan bisa menjadi budaya di masyarakat.
Selain itu, Nawal juga menyampaikan permasalahan sampah terutama di kota-kota besar bukan menjadi tanggung jawab pemerintah saja, namun ini tanggung jawab bersama, bagaimana menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dengan tidak membuang dan membakar sampah sembarangan.
Untuk itu, Nawal berharap, pembangunan Bank Sampah Induk “Rumah Hijau” DLHK Sumut ini bisa mengurangi jumlah sampah yang dibuang warga ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS). Selain itu, juga keberadaannya bisa bermanfaat bagi mereka yang mencari nafkah dengan mengumpulkan limbah-limbah anorganik dari masyarakat.
“Kita harapkan pembangunan Bank Sampah ini tidak seremonial saja, namun bisa mengubah perilaku masyarakat, apalagi mereka yang menambah penghasilan keluarga dari pengumpulan limbah rumah tangga anorganik,” harap Nawal, yang menerima penghargaan sebagai Pejuang Sampah yang diberikan oleh Kepala DLHK Sumut Yuliani Siregar.
Kepala DLHK Sumut Yuliani Siregar menambahkan, kegiatan Bank Sampah Rumah Hijau bukanlah hal yang baru. Sebelumnya kegiatan serupa juga pernah dilakukan, namun tidak berjalan. Untuk itu, Ia bersama rekan-rekan mencoba untuk menghadapi tantangan agar bank sampah bisa berjalan.
“Kita harapkan peran dari masyarakat. Sesuai yang disampaikan Ibu Nawal adalah kesadaran masyarakat akan sampah. Untuk awalnya kita mulai dari sampah-sampah yang ada di OPD. Kemudian kita juga nantinya akan terintegrasi ke kabupaten/kota, kecamatan. Ke kabupaten/kota nanti kita berdayakan UPT agar dihadirkan bank sampah. Kemudian di tingkat kecamatan dan kelurahan juga akan bekerja sama dengan PKK, terkait sosialisasi pemanfataan sampah dan kehadiran bank sampah,” ujarnya.
Pihaknya juga sudah bekerja sama dengan sejumlah perusahaan terkait program bank sampah itu. Sampah yang dikumpulkan kan dibeli oleh Bank Sampah Rumah Hijau DLHK Sumut. Harganya akan disesuaikan dengan harga pasar.
Yuliani Siregar juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak lagi membuang sampah apalagi membakar karena sampah tersebut sangat bermanfaat. Sosialisasi dan juga imbauan itu akan dimulai sejak dini, yakni mengenalkan pemanfaatan sampah kepada anak PAUD dan masrakat.
“Nantinya kita akan memberikan sosialisasi dan pendidikan sejak dini kepada anak-anak terkait pemanfaatan sampah. Jadi ada sampah organik dan anorganik. Sampah mana yang ahrus di pisah, seperti, botol plastik, kertas, kardus, dan lainnya. Kita optimis program ini bisa berjalan seterusnya,” ujarnya. ( red/rls )