Penjabat (Pj) Ketua Dekranasda Sumut Dessy Hassanudin mendorong perkembangan UMKM kriya di Nias, agar semakin berkembang. Menurutnya, hasil kriya Nias punya potensi yang besar di pasar nasional dan internasional.
Hal ini diungkapkan Dessy Hassanudin usai meninjau salah satu sentra kriya di Gunungsitoli. Menurutnya, kerajinan tangan dari Nias, memiliki ciri khas dan daya tarik tersendiri.
“Produk-produknya bagus-bagus, punya ciri khas tersendiri, potensinya besar, jadi tentu perlu kita kembangkan,” kata Dessy Hassanudin, usai meninjau Galeri D&D di Gunungsitoli, Kamis (25/1)
Permasalahan yang sering dijumpai pengrajin dan pegiat UMKM, menurut Dessy Hassanudin, adalah permodalan dan pasar. Dia mengatakan, Pemprov Sumut siap memberikan dukungan kepada pelaku UMKM.
“Dekranasda punya program pengembangan untuk pengembangan produk-produk kriya, kita coba lihat bagaimana kita nanti berkolaborasi,” kata Dessy Hassanudin.
Sementara itu, Plt Ketua Dekranasda Gunungsitoli Advenny Rohani Dachi mengatakan, kendala lain yang dihadapi UMKM saat ini adalah permodalan. Menurutnya, butuh kerja sama yang kuat untuk mengembangkan sektor kriya dari Nias, khususnya Gunungsitoli.
“Kita perlu upayakan bersama agar lebih banyak UMKM kriya yang tumbuh di Gunungsitoli, begitu juga dengan pengembangan pariwisata, agar produk-produk kerajinan dari sini semakin banyak peminatnya,” kata Advenny Rohani Dachi.
Ikut serta meninjau sentra kerajinan di Guningsitoli tersebut, Kepala Dinas Perpustakaan Sumut Dwi Endah Purwanti, Kepala Dinas Sosial Sri Suryani Purnamawati dan Kepala Dinas Kesehatan Alwi Mujahit. Hadir juga anggota Dekranasda Sumut, Dekranasda Gunungsitoli, serta OPD terkait lainnya.