Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hassanudin bersama Pj Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sumut Dessy Hassanudin tampil mengenakan busana batik yang bermotif Bagas Godang Nganan Ni Bulang pada peragaan busana Istana Berbatik. Dengan serasi keduanya berjalan di lintasan catwalk sepanjang 150 meter dan disaksikan langsung Presiden Joko Widodo.
Bagas Godang Nganan Ni Bulang sendiri berarti rumah raja tempat bulang atau rumah kemuliaan bagi raja yang berlaku adil dan bijaksana. “Kita bangga Sumut punya banyak kriya asli yang otentik, Sumut ini beragam, tentulah punya banyak produk budaya yang memiliki potensi besar,” kata Pj Gubernur Hassanudin, usai kegiatan Istana Berbatik di Istana Presiden, Jakarta, Minggu (1/10) malam.
Dikatakan Hassanudin, Kriya Sumut tidak kalah dengan produk kriya dari daerah lain. Keragaman budaya di Sumut juga menghasilkan produk kriya yang sangat beragam.
“Daya saing kriya Sumut tak kalah saing dengan produk internasional, kita bangga Sumut punya budaya yang beragam,” kata Hassanudin.
Selain itu, Hassanudin juga mengajak seluruh masyarakat Sumut untuk terus mendukung produk kriya Sumut. Sehingga produk kriya yang ada di Sumut tidak hilang termakan zaman.
“Mari kita dukung para pengrajin Sumut, dengan cara membeli produk-produknya, dengan begitu para pengrajin dan produknya akan terus bertahan sepanjang masa,” ujar Hassanudin.
Sementara itu, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengatakan Bangsa Indonesia patut bersyukur memiliki batik. Oleh karena itu, Presiden mengajak masyarakat Indonesia untuk semakin mencintai batik sebagai warisan tradisi dan budaya asli Tanah Air.
“Batik bukan hanya sebagai karya seni biasa. Tapi merupakan warisan budaya tak benda dunia,” kata Presiden.
Selain Pj Gubernur Hassanudin, sejumlah tokoh nasional, mulai dari kepala daerah hingga seniman mengikuti parade catwalk Istana Berbatik. Kegiatan ini melibatkan 503 orang peraga.
“Kami merancang (event) ini dengan tujuan untuk menyampaikan pesan bahwa batik adalah warisan budaya Indonesia yang tak lekang oleh waktu, terus relevan dari masa ke masa dengan dukungan masyarakat Indonesia yang senantiasa memakai batik dan mempromosikannya ke pasar Internasional,” kata Ketua Panitia Istana Berbatik Angela Tanoesodibjo.(red/rls)