Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hassanudin berbuka bersama ratusan marbot dan mualaf di halaman rumah dinasnya. Pada kesempatan tersebut Hassanudin pun menyebut marbot merupakan pahlawan surga.
“Masjid merupakan tempat yang mulia, marbot adalah pahlawan surga,” kata Pj Gubernut Hassanudin saat berbuka puasa bersama para marbot dan mualaf di Halaman Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41, Medan, Rabu (20/3).
Untuk itu, Hassanudin berterima kasih pada marbot masjid, yang berperan memakmurkan masjid-masjid yang ada.
“Kami harap, keluarga besar marbot dapat senantiasa istiqomah berjuang demi kemakmuran masjid,” kata Hassanudin.
Selain itu, Hassanudin mengatakan para mualaf merupakan umat yang mendapat hidayah dari Allah SWT. Ia mengajak seluruh umat muslim untuk senantiasa menuntun para mualaf.
“Sebagai umat Islam, kita mesti senantiasa untuk menuntun para mualaf, untuk selalu berjalan di jalan Allah,” kata Hassanudin.
Hassanudin pun merasa bahagia, dapat berbuka bersama ratusan rakyat yang hadir. Menurutnya, berbuka puasa dapat mempererat silaturahmi sesama muslim, dalam hal ini rakyat yang hadir pada kesempatan tersebut.
“Saya sangat senang, sangat bahagia bisa berbuka bersama rakyat-rakyat saya, inilah nikmat Ramadan yang saya rasakan,” kata Hassanudin.
Sementara itu, Ustaz Mustafa Kamal Rokan yang mengisi tausiyah buka bersama tersebut bercerita, dirinya juga pernah menjadi marbot. Dikatakannya, hal tersebutlah yang membawanya menjadi guru besar seperti sekarang.
“Dulu saya tinggal di masjid, dan hari ini saya bisa menjadi guru besar, saya tak pernah membayangkan ini sebelumnya,” kata Mustafa.
Selain itu,Ia mengatakan, betapa pentingnya masjid. Masjid merupakan tonggak peradaban Islam. Segala kegiatan mulai dari tempat sosial, memutuskan perkara dilakukan di masjid. “Tempat yang paling dicintai Allah adalah masjid,” ujar Mustafa.
Disampaikan juga, Rasulullah SAW mengatakan ada dua kelebihan mualaf. Pertama, apabila Ia terus menjaga keimanan dan ketauhidannya pada Allah, maka dihapuskan dosa-dosanya yang lalu. “Yang kedua, kebaikan yang telah dilakukan sebelum menjadi muslim, maka akan menjadi amal ibadah yang mendapat pahala dari Allah,” kata Mustafa.