Pelatihan Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) menenun yang digelar Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sumatera Utara (Sumut) resmi ditutup. Kegiatan yang berlangsung sejak 24 Oktober 2024 itu dilaksanakan di Kantor Dekranasda Sumut, Jalan Iskandar Muda, Medan.
Penjabat (Pj) Ketua Dekranasda Sumut Tyas Fatoni bersyukur PKW tenun yang diikuti sebanyak 100 orang berjalan lancar. Para peserta telah berhasil menerima keterampilan baru yaitu menenun, dan kini Sumut memiliki 100 orang penenun baru.
“Kita lihat perkembangannya para adik-adik ini sangat baik sekali penerimaannya, mereka semua pintar, semoga mereka bisa merintis usaha dan menjadi wirausaha besar di bidang tenun,” kata Tyas, Sabtu (30/11/2024).
Para peserta tidak hanya mendapat materi keterampilan menenun. Usai latihan, para peserta juga mendapatkan modal berupa bahan benang dan satu set alat menenun.
“Semoga adik-adik ini tidak hanya berhenti di sini, semoga mereka juga bisa mengajari para penenun baru, sehingga warisan budaya tenun milik Sumut akan terus terjaga sampai kapanpun,” kata Tyas.
Tyas juga berharap pemerintah kabupaten/kota turut membina para peserta usai pelatihan. Dengan pembinaan, para pengrajin baru ini akan bisa semakin besar dan membuka lapangan pekerjaan baru.
“Dengan lapangan pekerjaan baru, tentunya akan menguntungkan bagi daerah, banyak tenaga kerja akan terserap, oleh sebab itu, pembinaan merupakan hal yang penting sesuai pelatihan ini,” kata Tyas.
Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi Keuangan Pembangunan Aset dan Sumber Daya Alam Manna Masalwa mewakili Penjabat (Pj) Gubernur Sumut Agus Fatoni saat menutup secara resmi kegiatan tersebut menyampaikan beberapa pesan penting untuk para peserta pelatihan.
“Pertama, manfaatkan ilmu dan fasilitas yang telah diberikan, gunakan alat tenun, bahan, dan ilmu yang telah kalian dapatkan untuk mulai merintis usaha, jangan biarkan kesempatan ini berlalu begitu saja, kalian adalah harapan baru untuk menjaga keberlangsungan industri tenun ulos,” kata Manna Masalwa, saat membacakan pidato Pj Gubernur.
Kedua, lanjutnya, meminta para pelaku usaha agar kreatif dan mandiri. Menurutnya, dunia usaha menuntut kreativitas tinggi.
“Ciptakan desain yang uni, eksplorasi tren pasar, dan jadilah pelaku usaha yang adaptif, ingatlah bahwa konsistensi dan komitmen adalah kunci utama untuk sukses,” pintanya.
Ketiga, para peserta harus berperan aktif dalam membangun ekonomi daerah. Dengan usaha yang dirintis, manfaat tidak hanya didapat untuk diri sendiri, melainkan juga untuk berkontribusi mendorong perekonomian Sumut.
“Jadilah contoh bahwa industri kreatif berbasis budaya dapat menjadi motor penggerak ekonomi lokal,” ujar Fatoni.
Sebagai informasi, PKW yang dilaksanakan oleh Dekranasda Sumut diikuti 100 peserta dari kabupaen/kota. Target peserta adalah generasi muda yang putus sekolah ataupun tidak melanjutkan sekolah dari rentang usia 16-25 tahun. Para peserta diajari teknik menenun ulos dari awal hingga akhir.
Turut hadir pada kesempatan tersebut Kepala Disperindagesdm Sumut Mulyadi Simatupang dan para peserta lainnya.