HeadlineNews

Fatwa Tuan Guru Saidi Syekh Maulana Haji Ghazali An Naqsyabandi

PUSARAN – Puncak acara Haul Guru Ke 21  Tuan Guru Saidi Syekh Maulana Haji Amir Damsar Syarif  Alam, Guru Besar sekaligus Pendiri Pesanteren Persulukan Thariqat Naqsyabandiyah Jabal Qubis Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumatera Utara, ditandai dengan dilaksanakannya pembacaan fatwa oleh Tuan Guru Saidi Syekh Maulana Haji Ghazali An Naqsyabandi dihadapan ribuan jamaah dan tamu undangan.(Minggu,03 Desember 2023)

Tuan Guru Saidi Syekh Maulana Haji Ghazali An Naqsyabandi selaku pewaris silsilah yang ke 36 sekaligus Guru Besar Thariqat Naqsyabandiyah Jabal Qubis Tanjung Morawa, secara rutin setiap tahun pelaksanaan acara Haul Guru menyampaikan fatwa kepada bukan hanya jamaah namun juga untuk khalayak ramai. Hal ini adalah sebagai suatu bentuk respon dan nasehat terhadap situasi dan kondisi yang ada di dalam kehidupan masyarakat.

Berikut ini poin – point  utama fatwa yang disampaikan kepada seluruh rakyat Indonesia khususnya kaum muslimin dan muslimat, lebih khusus lagi kepada jamaah Thariqat Naqsyabandiyah Jabal Qubis Tanjung Morawa di seluruh Indonesia yaitu :

  1. Gunakanlah hak suara kalian dengan sebaik – baiknya dalam Pemilihan Umum pada tahun 2024. Pilihlah wakil wakil rakyat dari partai politik yang bernuansa Islam, tidak alergi dengan Islam. Dan pilihlah Presiden yang kalian yakini akan dapat membentuk rezim penguasa yang membuat rakyat hidup makmur, aman dan tenteram serta menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  2. Kikislah sifat – sifat bakhil dalam diri kalian agar dapat menumbuhkan sifat – sifat dan perilaku kasih sayang dalam diri kalian. Yakinlah bahwa menyisihkan pendapatan untuk berinfaq dan berzakat di jalan Allah Subhanahu Wa Ta’ala secara rutin sudah sebarang tentu akan berdampak positif bagi kehidupan kalian di dunia dan di akhirat kelak.
  3. Ajaran Thariqat Naqsyabandiyah khusunya Thariqat Naqsyabandiyah Jabal Qubis Tanjung Morawa orientasinya adalah menumbuhkan rasa cinta kepada sang pencipta yaitu Allah Subhanahu Wa Ta’ala, melalui pengamalan dzikir khofi yang terus menerus sepanjang hayat.
  4. Kami berharap kepada para pihak yang mempunyai kewenangan dan tanggungjawab atas penyelenggaraan Pemilihan Umum hingga selesai, dapat menjalankan tugasnya dengan benar dan independen.
  5. Kami tidak setuju jika ada orang atau kelompok tertentu yang mereduksi Islam menjadi sebuah simbol untuk kepentingan politik untuk mencalonkan diri mnjadi anggota DPR Daerah, DPR RI, bahkan untuk menjadi Presiden. Karena kesemuanya itu hanyalah untuk kepentingan sesaat yang arahnya tidak selaras dengan semangat Islam.
  6. Kami berharap agar rezim mendatang dapat menciptakan “ Responsibilty to protect” yakni negara hadir untuk memproteksi atau melindungi rakyat dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  7. Gunakanlah kekayaan alam negeri ini untuk kepentingan rakyat, bukan untuk kepentingan pribadi, kelompok atau golongan bahkan untuk kepentingan negara lain. Sebab negara Republik Indonesia itu dibentuk dan didirikan bukanlah untuk mencari keuntungan dari rakyatnya akan tetapi Negara dibentuk dan didirikan untuk memakmurkan rakyat. Untuk mensejahterakan rakyatnya. Bukan untuk menjadikan rakyatnya menderita.
  8. Janganlah kamu melakukan korupsi. Karena uang hasil korupsi itu tidak akan menimbulkan kebaikan bagi kamu, bagi anak dan isteri kamu. Jaga dan pelihara dengan sebaik – baiknya kepercayaan ataupun amanah yang telah dititipkan kepada kamu.
  9. Para orangtua hendaklah sadar untuk benar – benar melakukan pendidikan akhlak terhadap anak – anaknya di rumah. Haruslah peduli dengan tingkah laku anak di luar rumah. Maraknya peristiwa kriminal oleh para remaja akhir – akhir ini menunjukkan gagalnya orangtua mendidik dan mengontrol anaknya.
  10. Perlu diselaraskan kompetensi pedagogik ( kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik) dengan sikap dan perilaku orangtua terhadap pendidikan anaknya. Maraknya pelaku kriminal oleh para remaja tentu berhubungan erat dengan cara pendidikannya di sekolah dan di rumah.

Mengakhiri pembacaan fatwanya, Tuan Guru Saidi Syekh Maulana Haji Gahzali An Naqsyabandi berpesan kepada seluruh Ummat Islam dimanapun berada yakni :

“ Janganlah kamu menjadi orang yang berlisan syukur, tetapi hatimu berpaling dari hak yang datang kepadamu, memang demikianlah kebanyakan orang”.

“Pria yang pemalu dan sederhana adalah karakter yang menakjubkan, namun wanita yang pemalu dan sederhana itu lebih menakjubkan lagi”.

 Turut hadir pada puncak acara Haul Guru Ke 21 tersebut Perwakilan Pimpinan Daerah Sumatera Utara, MUI dan Kementerian Agama RI, Pejabat Sipil dan Militer, mantan Gubernur Sumatera Utara H.Edy Rahmayadi, mantan Walikota Medan H. Abdilah dan juga calon Presiden RI H.Anies Baswedan.

/MDN – AMSS

Related Posts

1 of 200