Dalam semangat menjaga kelestarian alam dan mempererat kerukunan antarumat beragama, Eco Bhinneka Banyuwangi gelar Festival Besuk Sungai di bawah jembatan Kalisetail, Genteng, Banyuwangi. Kegiatan ini menjadi ajang kolaborasi ekologis lintas iman dan generasi muda dari berbagai latar belakang. (11/05/2025)
Sebanyak 35 peserta dari berbagai komunitas, seperti Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Banyuwangi, ORSPALA SMK Muhammadiyah 8 Siliragung, IPM SMK Muhammadiyah 2 Genteng, Pemuda Katolik, Among (Anak Muda Eco Bhinneka Blambangan), Pemuda Hindu, Pemuda Muhammadiyah, hingga Pemuda Trijati, bergandengan tangan membersihkan bantaran Sungai Setail sebagai bentuk kepedulian bersama terhadap lingkungan hidup. Sebelum melakukan aksi di sungai, para peserta mendapatkan materi tentang Langkah Efektif Melestarikan Sungai dan Lingkungan Sekitarnya dari Ir. Riza Al Fahroby, ST.MSc., Sekretaris Dinas PU Pengairan Kabupaten Banyuwangi di Aula SMK Muhammadiyah 2 Genteng.
Aksi bersih sungai ini dimulai dengan _briefing_ dari Zahrotul Janah, Fasilitator Daerah Eco Bhinneka Banyuwangi, yang menyampaikan teknik pemilahan dan pengumpulan sampah anorganik secara efektif. Peserta kemudian dibagikan _trash bag_ dan bergerak menyusuri area sungai untuk melakukan _clean up_. Dalam waktu hanya sepuluh menit, para peserta berhasil mengumpulkan sampah sebanyak 25,15 kilo gram. “Acara Besuk Sungai Bersama Eco Bhinneka ini luar biasa, mencakup teori, edukasi, aksi, hingga solusi. Ternyata selain _clean up_ kita juga bisa melakukan tindak lanjut berupa pelaporan hasil pengecekan kandungan air sungai. Seberapa besar terpapar mikroplastik.” ungkap Agung dari Pemuda Katolik.
Selain aksi bersih sungai, kegiatan ini juga mencakup _brand audit_ sampah untuk mengidentifikasi sumber sampah plastik terbanyak, uji kualitas air untuk mendeteksi kandungan mikroplastik, serta penanaman pohon kelapa dan lerak di sekitar bantaran sungai sebagai upaya jangka panjang penghijauan dan perbaikan kualitas tanah. Lomba daur ulang sampah sungai turut menambah semangat kreativitas peserta, sekaligus menyampaikan pesan bahwa sampah bisa diolah menjadi karya yang berguna.
Windarti, Regional Manager Eco Bhinneka mengungkapkan bahwa Festival Besuk Sungai ini menjadi aktivitas pamungkas serangkaian besuk sungai yang telah dilakukan Eco Bhinneka khususnya di Banyuwangi dan beberapa daerah di Jawa Timur berkolaborasi dengan Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah. Pemandangan mengharukan terjadi saat sejumlah anak-anak yang sedang mandi di sungai ikut bergabung membantu mengambil sampah dari aliran air. Antusiasme mereka menjadi pengingat bahwa edukasi lingkungan harus dimulai sejak dini dan melibatkan warga secara langsung. Festival Besuk Sungai Eco Bhinneka menjadi bukti nyata bahwa kepedulian terhadap bumi tidak mengenal batas agama dan usia. Gotong royong dalam merawat sungai menjadi simbol persatuan dan harapan akan masa depan yang lebih lestari.