PUSARAN – Wali Kota Medan Bobby Nasution mengapresiasi Peringatan HUT ke-78 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional yang ditandai dengan pemberian penghargaan kepada 197 guru yang telah purnabakti (pensiun) pada tahun ini.
Apresiasi ini disampaikan Wali Kota diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Muhammad Sofyan, pada kegiatan yang digelar PGRI Medan, Selasa (5/12) di Hotel Madani tersebut.
Dalam kesempatan itu, secara simbolis Sofyan menyerahkan penghargaan kepada perwakilan pensiunan guru dari 21 kecamatan di Medan. Penghargaan ini bentuk ungkapan terima kasih atas dedikasi para pendidik tersebut dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Medan.
“Luar biasa hari ini, acaranya yang dibingkai dengan pemberian apresiasi dan penghargaan berlangsung sangat meriah,” ucap Sofyan usai menyerahkan penghargaan tersebut.
Di hadapan ratusan guru yang menghadiri kegiatan itu Sofyan mengungkapkan, Pemko Medan juga telah menghelat Peringatan Hari Guru Nasional Tingkat Medan pada 25 November lalu. Pada waktu itu, sebut Sofyan, Wali Kota Medan mengumumkan akan menambah honor guru honor di sekolah negeri maupun swasta dari sebelumnya Rp250 ribu menjadi Rp400 ribu per bulan.
“Dan alhamdulillah, sesuai perintah Wali Kota Bobby Nasution, pemberian honor dilakukan setiap bulan, per triwulan. Ini merupakan salah satu bentuk perhatian Pemko kepada guru-guru honor,” ungkapnya dalam kegiataan yang dihadiri Ketua PB PGRI Teguh Sumarno, Kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Medan, Benny Sinomba Siregar, Ketua PGRI Medan Sriyanta dan Sekretaris Andy Yudhistira.
Selain itu, lanjutnya, Pemko Medan secara konsisten memberikan porsi 20 persen APBD untuk pembiayaan pendidikan. Dia mengharapkan, dengan anggaran yang mencapai Rp1,1 triliun di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan itu, kualitas pendidikan di Medan, mulai dari tingkatan PAUD, TK, SD, dan SMP bisa lebih baik, termasuk tata kelola dana itu sendiri.
“Alhamdulillah, indeks layanan pendidikan di Medan menurut KPK pada tahun 2023 meningkat. Saat ini poinnya A, sebelumnya poinnya D. Artinya, tata kelola keuangan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Perhelatan ini berlangsung cukup meriah. Kendati demikian, suasana khidmat juga terasa saat panggung diisi oleh paduan suara pelajar yang membawakan beberapa judul lagu. Saat para siswa membawakan lagu berjudul “Terima Kasihku”, suasana hening seketika. Semua perhatian tertuju pada paduan suara yang ternyata baru-baru ini meraih juara pertama pada festival internasional di Bandung ini.
Pada acara ini Ketua Umum PB PGRI, Teguh Sumarno juga menyampaikan sambutannya. Selain memotivasi agar guru di Medan terus meningkatkan kapasitas diri, dia juga menjanjikan PGRI memberikan inovasi, program yang jelas, dan perlindungan bagi guru.***