Sebagai langkah dan upaya untuk membenahi Kebun Binatang Medan (Medan Zoo) yang berlokasi di Jalan Bunga Rampai IV, Kelurahan Simalingkar B, Kecamatan Medan Tuntungan, Wali Kota Medan Rico Waas melakukan studi tiru ke Taman Safari Indonesia, Bogor, Jumat (30/5/2025).
Kedatangan Rico Waas yang didampingi Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman, Kepala Bappeda Kota Medan Benny Iskandar dan Plt Kabag Prokopim Setdako Medan M Agha Novrian, untuk melihat, mencari dan menggali informasi terkait pengelolaan Taman Safari Indonesia yang akan dijadikan sebagai bahan masukan untuk membenahi Medan Zoo.
Bersama Tony Sumampau selaku Komisaris Taman Safari Indonesia dan Sekjen Perhimpunan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI), Rico Waas selanjutnya berkeliling untuk melihat aneka satwa yang ada serta keindahan Taman Safari Indonesia.
Usai berkeliling, orang nomor satu di Pemko Medan ini menjelaskan, kedatangannya ke Taman Safari Indonesia ini dalam rangka pengembangan Medan Zoo. Diharapkannya, tempat dan satwa yang ada seharusnya bisa dinikmati serta menjadi kebanggaan masyarakat.
“Ya, beberapa waktu lalu, saya sudah mengunjungi Medan Zoo yang merupakan aset Pemko Medan. Kita sudah melihat kondisi di sana. Maka, keinginan kita, Medan Zoo ini ke depannya berkembang. Maka, di sini (Taman Safari), kami ingin berkonsultasi dengan rekan, pihak yang pakar akan hal-hal ini,” kata Rico Waas.
Terkait itu, suami Ketua TP PKK Kota Medan Airin Rico Waas ini tidak hanya sekadar melihat, tapi juga berdiskusi dengan Tony Sumampau. Banyak hal yang disampaikannya dalam diskusi terkait pembenahan Medan Zoo.
“Dengan orang-orang yang ahli dan pakar dalam persoalan ini, kita membahas tentang upaya perlindungan dan perawatan satwa serta treatment daerah seperti apa yang harus dilakukan. Artinya, kita (Pemko Medan) ingin sekali membenahi Medan Zoo. Komunikasi inilah yang kita bangun dan intens dilakukan untuk membangun Medan Zoo nantinya,” ungkapnya.
Rico Waas berobsesi ingin menjadikan Medan Zoo tidak hanya sebagai tempat wisata, tapi juga pusat edukasi dan konservasi yang menjadi kebanggaan masyarakat Kota Medan.
“Tentunya butuh proses, kerja sama dan dukungan untuk mewujudkannya,“ pungkasnya.
