Dalam upaya memperkuat perlindungan hutan tropis Indonesia dan mendorong aksi nyata terhadap perubahan iklim, Prakarsa Lintas Agama untuk Hutan Tropis atau Interfaith Rainforest Initiative (IRI) Indonesia dan Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) strategis di Desa Wisata KISUCI (Komunitas Iklim Sungai Cikeas), Cipambuan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, hari ini.
Kesepakatan tersebut menandai komitmen bersama antara organisasi lintas agama dan komunitas jurnalis Muslim untuk meningkatkan kesadaran publik serta mengadvokasi kebijakan yang mendukung konservasi hutan tropis.
IRI Indonesia, yang dikenal sebagai organisasi yang berfokus pada perlindungan hutan tropis dan hak masyarakat adat, akan memberikan pelatihan serta lokakarya kepada jurnalis PJMI terkait isu-isu lingkungan dan perubahan iklim.
Sementara itu, PJMI, yang merupakan wadah bagi jurnalis Muslim di Indonesia, akan memainkan peran aktif dalam memproduksi serta menyebarluaskan berita, artikel, dan konten edukatif melalui berbagai platform media.
“Kami percaya bahwa media memiliki peran kunci dalam membangun kesadaran dan mendorong aksi nyata untuk melindungi hutan tropis,” ujar Dr. Hayu Prabowo, National Facilitator IRI Indonesia saat menyampaikan sambutan dan materi di KISUCI Sentul, Ahad (16/2/2025).
Melalui kerja sama ini, lanjutnya, IRI Indonesia ingin memperkuat narasi lingkungan yang berbasis keadilan dan keberlanjutan.
Ketua PJMI, Ismail Lutan, juga menekankan pentingnya keterlibatan jurnalis dalam isu-isu lingkungan.
“Sebagai jurnalis Muslim, kami memiliki tanggung jawab moral untuk menyuarakan isu-isu kemanusiaan dan keadilan ekologis. Kemitraan ini akan memperkuat komitmen kami dalam memberitakan upaya konservasi hutan tropis,” katanya.
Membangun Kesadaran dan Mempengaruhi Kebijakan
Ruang lingkup kerja sama ini mencakup beberapa aspek penting, di antaranya:
Pertama, pelatihan dan edukasi bagi jurnalis mengenai konservasi hutan tropis, perubahan iklim, dan peran masyarakat adat.
Kedua, produksi dan distribusi konten media yang bersifat informatif dan edukatif melalui berbagai platform, baik online maupun offline.
Ketiga, advokasi kebijakan publik untuk mendorong regulasi yang lebih ketat dalam perlindungan hutan tropis dan upaya mitigasi perubahan iklim.
IRI Indonesia dan PJMI juga berencana membentuk tim kerja bersama yang akan mengoordinasikan implementasi program, evaluasi berkala, serta memastikan keberlanjutan inisiatif ini.
Hutan tropis Indonesia, yang merupakan salah satu paru-paru dunia, terus menghadapi ancaman serius akibat deforestasi dan ekspansi industri. Berdasarkan data terbaru, Indonesia kehilangan lebih dari 115.000 hektare hutan primer pada 2023, yang sebagian besar disebabkan oleh pembalakan ilegal, perkebunan sawit, dan kebakaran hutan.
Dengan adanya kemitraan ini, kedua organisasi berharap dapat berkontribusi dalam membalikkan tren kerusakan lingkungan serta mendorong kebijakan yang lebih pro-lingkungan.
“Kami berharap kolaborasi ini dapat menginspirasi lebih banyak pihak, termasuk komunitas agama dan jurnalis lainnya, untuk terlibat dalam upaya konservasi hutan dan aksi iklim,” pungkas Dr. Hayu Prabowo.
TENTANG IRI INDONESIA
Interfaith Rainforest Initiative Indonesia (IRI Indonesia) adalah bagian dari gerakan global yang melibatkan pemimpin agama dalam upaya perlindungan hutan tropis dan masyarakat adat.
TENTANG PJMI
Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) adalah organisasi yang menaungi jurnalis Muslim di Indonesia dengan fokus pada isu-isu kemanusiaan, keagamaan, dan lingkungan.