News

Ketum PJMI: Mahasiswa Harus Menguasai Dunia Jurnalistik Disampaikan pada LDK FKIP UIA di Villa YASFI Bekasi

Jakarta – Pengetahuan jurnalistik sangat penting bagi mahasiswa. Tidak hanya bagi mereka yang ingin menjadi jurnalis, tetapi juga bagi siapa saja yang ingin mengembangkan keterampilan berkomunikasi, berpikir kritis, dan berpartisipasi aktif dalam diskusi publik.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) H. Ismail Lutan, pada Latihan Keterampilan Dasar (LDK), Mahasiswa baru Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam As Syafiiyah (FKIP UIA) di Villa YASFI, Jatiasih Kota Bekasi, Selasa 12 Januari 2025.

LDK bertema Leadership Character Building (LCB) sendiri berlangsung selama dua hari, yakni Selasa-Rabu, 12-13 Januari 2025. Menghadirkan sejumlah nara sumber kompeten, diantaranya Dekan FKIP UIA Dr. Misbah Fikrianto., M.Pd, M.Si., MM.

“Dengan memahami dasar-dasar jurnalistik, mahasiswa dapat menjadi konsumen informasi yang cerdas, penulis yang profesional, dan individu yang bertanggung jawab dalam menyebarkan informasi,” tutur Ismail yang juga Pemimpin Umum parahyangan-post.com ini.

Oleh karena itu, lanjut Ismail, pendidikan jurnalistik harus menjadi bagian penting dari kurikulum pendidikan tinggi di Indonesia agar generasi muda dapat berperan aktif dalam membangun masyarakat yang lebih baik dan lebih berpengetahuan.
Setidaknya, lanjut Ismail, ada 6 alasan mengapa mahasiswa harus mempelajari jurnalistik. Keenam alasan itu adalah Pertama untuk kemampuan berkomunikasi yang lebih baik. Kedua mengasah kemampuan berpikir kritis. Yang Ketiga menumbuhkan kesadaran terhadap etika dan tanggung jawab social.
Sementara yang Keempat adalah mengembangkan kreativitas dalam penyampaian informasi, Kelima persiapan untuk memasuki dunia kerja yang professional dan terakhir meningkatkan partisipasi dalam isu sosial dan politik.

“Mahasiswa jangan sampai menjadi korban informasi tetapi harus mampu mengendalikan informasi. Sebab di dunia yang serba mudah ini, sulit membedakan informasi yang benar dan yang hoax,” tambah Ismail.

Antusiasme mahasiswa baru UIA terlihat dari ramainya diskusi dan tanya-jawab saat. Meskipun pilihan studi adalah keguruan, yang nota bene kelak menjadi guru, namun keinginantahuan mereka cukup besar.

FKIP UIA sendiri memiliki 3 program studi, yakni Bimbingan dan Konseling (BK) dan Bahasa Inggris (BI) keduanya adalah program S1. Sementara satu prodi lagi untuk S 2 yakni Teknologi Pendidikan (TI).

Dekan FKIP UIA Misbah Fikrianto mengatakan LDK merupakan program wajib bagi mahasiswa baru di UIA. Masing-masing Fakultas menyelenggarakannya sendiri-sendiri sesuai dengan kekhasan dan tema yang dipilih sendiri-sendiri.

Related Posts

1 of 198